Kamis, 05 Desember 2013

KONTRAK PERAWATAN : PARADIGMA BARU PELAYANAN UNTUK PENUMPANG



(Bogor – haltebus.com) PT. Mercedes-Benz Indonesia (MBI) melakukan terobosan untuk pelanggannya. Bersamaan dengan penyerahan 100 unit chassis bus untuk PO. Pahala Kencana, Agen Tunggal Pemegang Merek Mercedes-Benz juga menyerahkan kontrak perawatan untuk seluruh chassis yang dibeli. “Ini pertama kalinya untuk Mercedes-Benz di Indonesia, kami mengikat 
service contract untuk perawatan bus yang dibeli Pahala Kencana,” ujar After Sales Director PT. MBI, Heinrich Schromm di Pusat Perakitan Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor, Jumat (11/10/13).

Kontrak perawatan 100 unit chassis bus OH-1526 yang dibeli PO. Pahala Kencana dalam service contract ini akan dilakukan oleh PT. Adedanmas, dealerMercedes-Benz yang bermarkas di Jl. TB Simatupang, Pondok Indah, Jakarta. Kontrak perawatan sebenarnya hal yang lazim di dunia transportasi. Untuk beberapa pabrikan di Eropa, kontrak perawatan biasanya ditawarkan dalam paket pembelian bus. Operator bus, biasanya akan lebih fokus pada pelayanan penumpang. Namun, di Indonesia, kontrak semacam itu belum pernah dilakukan khususnya untuk bus-bus Antar Kota Antar Provinsi.

Heinrich menyambut baik kerjasama tiga pihak, yakni PO. Pahala Kencana dan PT. Adedanmas yang didukung penuh PT. MBI selaku pabrikan. Dia sadar, Mercedes-Benz telah memiliki brand image yang kuat di Indonesia karena itu, wajar jika pelayanan untuk pelanggan sangat diperhatikan. “Ini pertama kalinya kami mengikat service contract selama empat tahun dengan Pahala Kencana,” katanya.

   

Menurut Heinrich, diskusi tentang kontrak perawatan ini tidaklah mudah. Ada beberapa tahapan dan item-item yang harus disepakati tiga pihak sebelum dicapai kata sepakat. Dia menyampaikan rasa terima kasihnya pada PO. Pahala Kencana atas kepercayaan pada Mercedes-Benz. “Pak Bambang, dimana pun bus anda membutuhkan bantuan silahkan hubungi kami, kami siap membantu anda,” ujar dia sambil lempar pandangan kepada Direktur Utama PO. Pahala Kencana, Bambang Tedjokusumo.

Menurut Presiden Direktur PT. Adedanmas Marwan Ari Joesoef, kontrak perawatan bus yang mereka sepakati adalah pilot project untuk Mercedes-Benz. Sebelumnya, mereka hanya melayani perawatan berkala per chassis tanpa ikatan kontrak. “Semoga kontrak service ini berjalan dengan baik, dan kami siap dengan kerjasama berikutnya,” kata dia.

Apa saja yang dilayani dalam kontrak perawatan? Menurut Manager After Sales PT. Adedanmas Rudy Mahmildi, kontrak mencakup perawatan chassis bus selama empat tahun dengan perkiraan jarak yang ditempuh chassis selama operasionalnya mencapai 1,1 juta Km. Setiap kerusakan yang terkait dengan chassis siap ditangani oleh mereka. PT. Adedanmas, kata dia, menyiapkan semua kebutuhan terkait sumber daya manusia, suku cadang, hingga bus yang membutuhkan perawatan di jalan.

Menurut Rudi, selama beberapa bulan terakhir kedua belah pihak juga telah menyiapkan berbagai hal terkait. Untuk mengoperasikan bus misalnya, PT. Adedanmas memilih pengemudi dengan kualifikasi yang sesuai dengan karakter chassisyang mengedepankan aspek keselamatan kerja dan penumpang. Setiap prosedur yang ditetapkan pabrikan Mercedes-Benz dalam perawatan juga dijalani secara ketat. 
“Nantinya kami siapkan segala kebutuhan teknis untuk workshop PO. Pahala Kencana di Madura, ada juga pos perawatan di Semarang dan kami siapkan mekanik jika ada masalah di perjalanan,” ujar dia.

Rudi mengklaim, PO. Pahala Kencana mendapat penawaran yang cukup menjanjikan dalam satu paket kontrak pembelian dan perawatan senilai lebih dari Rp. 80 miliar. Menurut dia, kontrak semacam ini sangat menguntungkan operator bus, karena mereka tak perlu lagi bingung memikirkan perawatan.

Direktur Utama PO. Pahala Kencana, Bambang Tedjokusomo menyatakan, mereka sengaja memilih kontrak perawatan bus sebagai bentuk strategi perusahaan. Menurut dia, dengan mengikat kontrak perawatan dengan dealer Mercedes-Benz, mereka akan lebih fokus pada pengembangan bisnis dan pelayanan pada pelanggan. “Kami sudah tidak pusing lagi dengan urusan teknis, urusan perbengkelan dan sebagainya. Sekarang kami ingin lebih fokus untuk meningkatkan pelayanan pelanggan, melakukan riset apa yang mereka inginkan, pelayanan macam apa yang cocok untuk pelanggan dan sebagainya,” katanya dengan mantab.

Menurut Bambang, berdasarkan pengalamannya mengelola bus, banyak kendala teknis yang membutuhkan energi yang besar dalam penanganannya. Dia mencontohkan, meski menggunakan suku cadang yang asli, tak menjamin bus bisa bertahan lama. Kesalahan pemasangan bisa berakibat pada umur suku cadang yang tak bisa bertahan lama. “Perkembangan teknologi bus sangat cepat (beberapa tahun terakhir), banyak mekanik yang tidak bisa cepat dalam beradaptasi. Dengan service contract, tak ada lagi suku cadang yang salah pemasangannya karena yang memasang, ya yang membuatnya,” ujar dia. 
Sementara itu, Sales Director Commercial VehiclePT. MBI, Olaf Petersen mengaku paket pembelian dan service contract  menjadi salah satu tawaran menarik untuk operator bus. Dia berharap kesepakatan perawatan dengan PO. Pahala Kencana bisa berjalan dengan baik sehingga bisa diikuti kontrak-kontrak dengan operator bus lain. “Paket pembelian dengan service contract ini cukup menguntungkan untuk operator bus yang tak memiliki workshop atau yang baru memulai bisnisnya,” katanya.

PT. MBI serius dengan layanan kontrak perawatan ini. Beberapa staf dari Daimler, Jerman, didatangkan untuk mempelajari detil kebutuhan operator bus pelanggan Mercedes-Benz.  Layanan purna jual akan menjadi layanan tersendiri. Kepada haltebus.com, salah seorang staf asal Jerman sempat mengungkapkan, mereka secara khusus mempelajari layanan purna jual untuk memastikan strategi apa yang cocok untuk pemasaran bus-bus mereka di sini. (naskah : mai/foto : mai)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar