![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_thzwd7Dvbj3MD1cFhT1P9viE_Zl4hnp4Z4BTp_9CkZKAeVlVBO0_X_dn91o1bztU2eMaPkAAd8_0FJep8hhVywqwxyKkF-VEQHUWHgBY90ngllFnSZ5tz4yA=s0-d)
(Bogor – haltebus.com) Bus berkelir putih dengan garis kuning di bagian bawah bodi pas dipandang mata. Sore itu, bus sedang dipersiapkan untuk keluar dari Karoseri Rahayu Santosa di Nanggewer, Bogor. Tampilan sederhana, khas bus-bus pariwisata yang beredar di tahun 1980-1990-an. Sepintas kita akan terkecoh dengan tulisan Oad Reizen di bus berplat nomor Bali ini. Nama yang belum dikenal luas di kalangan transportasi bus di Indonesia. “Ya kami memang ada kontrak kerjasama dengan biro perjalanan Oad Reizen asal Belanda, untuk melayani wisatawan asal negeri itu,” ujar Manajer Operasional MTrans, Rozi Yulianto kepadahaltebus.com Selasa (7/2/12).Bus milik MTrans ini ternyata memiliki desain khusus sesuai permintaan pengontrak. Permintaan lain yang tak kalah rumitnya adalah jarak kursi di dalam bus, peralatan keselamatan hingga perilaku pengemudi dalam mengemudikan bus. Semua harus berstandar bus-bus pariwisata di Eropa, khususnya Belanda. Oad Reizen adalah sebuah biro perjalanan yang memiliki perwakilan di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, India, Thailand, selain di Bali. Biro perjalanan ini memiliki pelanggan yang kerap berkunjung ke Indonesia. Biasanya, rombongan wisatawan asing itu tiba di Jakarta, berkeliling menikmati obyek wisata yang ada di kota Jakarta. Perjalanan mereka dilanjutkan dengan menyusuri obyek-obyek wisata di pulau Jawa dan berakhir di Bali. Wajar jika keselamatan dan kenyamanan para wisatawan asing ini sangat diperhatikan. Setiap satu rombongan yang berjumlah 20 orang, hanya boleh diangkut dengan satu bus besar saja. Sedangkan untuk bus ukuran sedang hanya digunakan tak lebih dari 15 orang. ![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sZCmAHFU44eN-lHR8ADeRAzLDLQdV590k3511eSG8bh92Xa8FIRUwZ7mP-a3J3p_qaZz3CIyDocC7Hq5gq0rZ8qJ4eqn4Zd0kRwnVjYsVx9U0=s0-d) Permintaan itu mungkin menyulitkan bagi penyedia jasa transportasi pariwisata kebanyakan. Namun bagi MTrans atau Murni Transportation ini adalah keseharian mereka. Menurut Rozi, MTrans adalah bagian dan grup usaha Kuta Cemerlang Balijaya (KCB). Sebuah grup usaha yang bergerak di bidang pariwisata sejak tahun 1979 di Bali. MTrans, kata dia, sejak November tahun lalu khusus untuk menangani transportasi. “Besarnya porsi usaha penginapan dan resort KCB di Bali membuat pemilik Bapak Alius Purwa dan putranya Bapak Simon Purwa merasa harus ada unit khusus yang fokus untuk melayani transportasi pariwisata,”ujarnya. Karakter MTrans cukup unik. Rozi menjelaskan, awalnya KCB hanya memiliki minibus untuk melayani wisatawan asing yang menginap di resort yang mereka kelola. Tahun 1990-an mereka membeli bus besar dan bus sedang, karena setiap ada rombongan wisawatan dalam jumlah lebih dari 15 orang diperlukan sebuah bus. Di menambahkan, KCB hampir menjual unit-unit busnya dan menutup operasional bus pariwisatanya dengan alasan biaya perawatan yang tinggi. “Niat itu batal karena setelah kami evaluasi, ternyata pasar untuk sewa bus pariwisata baik di Bali maupun di luar Bali cukup besar. Karena itu dibutuhkan unit usaha yang fokus menggarap transportasi,” kata pria kelahiran Tulungagung ini.Meski tergolong merk dagang baru, MTrans juga mendapat kepercayaan sebagai tiga Perusahaan Otobus pertama yang mencicipi Euroliner, model terbaru Karoseri Rahayu Santosa di akhir tahun 2011. Tak tanggung-tanggung, unit pertama Euroliner mereka juga mengadopsi rancang bangun bus ber-chassis spaceframe. Di bangun di atas chassis Hino R-260, bagasi unit pertama MTrans sangat lapang dibandingkan dengan chassis bawaannya yang bertipe ladder frame. Bagian tengah chassis ladder frame R-260 MTrans dipotong dan konstruksi badan bus dibangun seperti chassis spaceframe yang tak memiliki bentang tengah. Bus kuning yang dikontrak, Oad Reizen adalah unit kedua yang dibuat Karoseri Rahayu Santosa untuk MTrans. Ada hubungan yang istimewa? “MTrans atau dulunya KCB sama seperti pelanggan kami yang lain dan juga bukan baru kami kenal kemarin. Kami juga senang gelombang pertama Euroliner diminati MTrans,” kata Direktur Utama Karoseri Rahayu Santosa, Haris Mulyadi.Rozi mengaku optimis, MTrans bisa berkembang. Di tahun 2012 ini, armada busnya akan ditambah untuk melayani wisatawan asing maupun domestik. Sayangnya dia belum mau mengungkap angka penambahan armadanya. “Yang pasti setiap ada peluang kami ambil, tidak hanya kebutuhan wisata di Bali, tetapi di luar Bali. Juga peluang lain yang terkait sewa maupun angkutan bus,” kata dia.
Tak salah jika MTrans bekerja sama dengan Oad Reizen yang memiliki motto: “Je zeit ons ook overal”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia maknanya adalah : “Anda akan melihat kami dimana-mana”.(naskah: mai/foto : dok. MTrans)
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar