Kamis, 05 Desember 2013

MENIKMATI BUS TUA DI PURWOREJO



(Jakarta – haltebus.com) Umumnya masyarakat yang merayakan Idul Fitri, 4 Syawal 1434 Hijriyah yang jatuh pada Minggu 11 Agustus 2013, masih digunakan sebagai hari anjangsana keluarga. Namun kesempatan itu digunakan beranjangsana dengan sekelompok bus, oleh sembilan orang yang tergabung dalam Grup Sejarah Transportasi di media sosial di dunia maya. “Kami memang sengaja mengadakan pertemuan dengan anggota grup, sebagai kelanjutan pertemuan sebelumnya di museum Transportasi di Jakarta,” begitu kata salah seorang inisiatornya, Widodo Groho Triatmojo kepada haltebus.com, Rabu (14/8/13).

Apa yang mereka lakukan mungkin tergolong unik atau cenderung aneh bagi sebagian orang. Jika orang menyewa bus untuk berwisata memilih yang terbaik, bus baru lengkap dengan berbagai fasilitas terbaik. Mereka memilih bus keluaran tahun 1960 milik Sumber Adventure Center, sebuah pusat rekreasi di Kutoarjo, Purworejo, Jateng.

Bahkan, bus Mitsubishi MR470 berkelir biru itu mereka ajak berkeliling kota Purworejo dengan Widodo sebagai pengemudinya. “Saat kami mengutarakan niat menyewa bus itu, pihak pengelola sudah memberi informasi bahwa pengemudi mereka ikut membantu angkutan arus mudik Idul Fitri,” kata Widodo.

Pria berperawakan kecil ini mengaku mengantongi SIM B1 Umum, sebagai syarat untuk mengemudikan bus. Widodo mengungkapkan, sebagian teman-temannya juga bisa mengemudikan bus. Salah satunya Waluyo Setyo Nugroho yang mencoba mengemudikan bus buatan Jepang itu. Untungnya, seorang teknisi PO Sumber Alam mengawal mereka selama bus berkeliling kota, karena dengan alasan keamanan dan keselamatan Widodo memutuskan menyerahkan kemudi pada sang teknisi. Ternyata mereka tak sendiri menikmati bus lawas, sepanjang perjalanan satu-dua pengemudi bus yang kebetulan berpapasan mengacungkan jempol ke arah mereka.

Puas berkeliling kota, mereka masuk ke dalam Terminal Purworejo yang saat itu tengah bersiap melayani angkutan arus balik liburan Idul Fitri. Lagi-lagi bus menjadi pusat perhatian. “Terus terang semua yang di dalam bus merasa bangga bisa menaiki bus yang langka di jalanan,” begitu pengakuan Wahyu Nugroho salah seorang peserta touring bus lawas ini.

Satu jam lamanya mereka parkir di Terminal Purworejo. Keberadaan bus itu sangat kontras dengan pemandangan terminal yang banyak dipenuhi bus-bus terbaru dalam kondisi yang terjaga. Meski begitu, si Biru yang konon pernah bertugas melayani TNI ini tak kalah gagahnya. Peserta turing juga asyik mengamati jengkal demi jengkal bus yang di kaca kirinya masih tertera tulisan Pool-D.

Widodo menyatakan, ajang kumpul-kumpul ini sebagai manifestasi mereka yang tertarik dengan alat transportasi, salah satunya kegemaran terhadap bus. Meski tengah merayakan Idul Fitri, mereka tak keberatan berkumpul menikmati bus lawas yang sangat langka di Indonesia.

Menurut Widodo, ada misi yang mereka usung dibalik kegiatan ini. Mereka ingin masyarakat luas bisa mengenal bus. Ada beragam bus, ada berbagai model bus, bahkan tahun pembuatan bus. Keberadaan bus Mitsubishi tahun 1960 menunjukkan sejarah panjang bus berada di Indonesia. “Touring dengan bus lawas selain untuk nostalgia juga sekaligus mengenalkan kepada masyarakat bagaimana sih bentuk bus tempo dulu,” ujar dia.

Sementara itu, Anthony Steven Hambali dari PO Sumber Alam, induk usaha Sumber Adventure Center mengaku senang dengan inisiatif para penggemar bus. Dia mengungkapkan, pihaknya memang tengah merintis galeri yang berisi berbagai jenis alat transportasi yang sudah langka. Ada beberapa koleksi 
Judi Setijawan Hambali, perintis PO Sumber Alam, yang tak lain ayah Anthony, seperti sepeda motor, mobil, truk, dan bus. Semuanya produk otomotif itu adalah koleksi pribadi. “Di Sumber Adventure Center nantinya akan ada museum otomotif melengkapi tempat rekreasi kami,” kata dia.
Anthony sedikit membocorkan rencana yang tengah mereka rancang. Menurut dia, selain kendaraan yang dipajang di meseum, akan ada beberapa bus lawas yang bisa disewa dalam jarak dekat. Bus-bus yang disewakan dalam bentuk paket, kata dia, melengkapi wahana yang ada di Sumber Adventure.
Rupanya Widodo, Wahyu dan kawan-kawan menjadi yang pertama menyewa bus lawas yang menjadi koleksi PO. Sumber Alam. Seperti gayung bersambut, niat anggota Grup Sejarah Transportasi ternyata sejalan dengan pelaku usaha transportasi bus yang juga berniat melestarikan alat transportasi di Indonesia.

Tanpa ada memulai untuk mengkoleksi dan merawatnya, beragam alat transportasi yang pernah ada di Indonesia bukan tidak mungkin hanya tinggal catatan. Padahal, di beberapa negara, banyak kolektor baik perorangan, komunitas maupun lembaga yang mendirikan museum transportasi sebagai bagian dari sejarah yang patut diselamatkan. (naskah : mai/foto : dok. pribadi widodo/wahyu)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar